Peristiwa gerhana mengajarkan manusia untuk meneladani pentingnya disiplin waktu, menjaga peran sesuai kapasitas dan profesi, serta tidak keluar dari koridor tugas yang telah ditetapkan. Dengan menjalani kehidupan secara teratur, diharapkan tercipta keseimbangan, ketentraman, dan kebahagiaan dunia serta akhirat. Naskah Khutbah Gerhana ini berjudul, “Khutbah Gerhana Bulan (Khusuf): Belajar Menjalankan Peran dari Keteraturan Alam.” Untuk mencetak, silakan klik fitur download berwarna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!
Khutbah I الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ قَمَرًا مُّنِيْرًا وَجَعَلَ بِهَا الْاَرْضَ فِى اللَّيْلِ مُنَوَّرًا، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى الْبَدْرِ الْكَمَالِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَنْوَارًا، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
Jamaah shalat gerhana bulan yang dimuliakan Allah swt Segala puji mari bersama kita sanjungkan kepada Allah swt, Tuhan semesta alam, tak terkecuali bulan yang menjadi petunjuk malam. Shalawat beserta salam, senantiasa kita haturkan ke haribaan Baginda alam, Nabi Muhammad saw. Semoga hal yang sama juga berlimpah kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Dan dengan berkahnya, kelak mudah-mudahan kita mendapat syafaat nanti di hari kiamat. Jamaah shalat khusuf yang dimuliakan Allah swt
Gerhana merupakan peristiwa biasa, agenda rutin alam saat bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Posisi bulan yang terhalang bumi, tak dapat asupan cahaya dari matahari sehingga ia tak lagi dapat bersinar seperti biasanya. Hal tersebut menunjukkan posisi peredaran mereka yang teratur.
Bumi yang bergerak mengelilingi matahari dalam garis edarnya. Pun bulan bergerak memutari bumi dalam garisnya sendiri. Dalam waktu tertentu, ketiganya bertemu pada satu garis sehingga tercipta peristiwa gerhana. Allah swt telah mengingatkan kita akan peristiwa ini, akan hukum alam ini, bahwa benda-benda langit berjalan pada garisnya.
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Artinya, "Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Al-Anbiya': Ayat 33).
Sayyidina Abdullah Ibnu Abbas dan Imam Mujahid, sebagaimana dikutip Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Qur'an Al-Adhim, menganalogikan perputaran benda-benda langit itu seperti alat pemintal yang berputar pada bulatannya. Kita tentu tidak menginginkan terjadinya peristiwa matahari keluar dari sarangnya, bumi tak lagi berada di garis edarnya, dan bulan berjalan di jalur yang tidak semestinya. Jika demikian terjadi, tiada lain kecuali kekacauan yang tercipta.
Jamaah shalat gerhana yang dimuliakan Allah swt, Keteraturan itu menunjukkan konsistensinya pada ketepatan waktu. Jarak tempuh dan kecepatan itu berbanding lurus sehingga berjalan sebagaimana mestinya. Kehidupan juga mestinya dijalani dengan keteraturan demikian. Persoalan waktu kerap tak diindahkan. Ngaret sudah dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan dilakukan tanpa rasa bersalah. Padahal, kita saban hari belajar dari shalat yang tak boleh terlambat. Waktunya sudah ditentukan dengan durasi yang sudah diketahui sebagaimana biasanya. Namun, kita masih abai dengan itu.
Rasulullah saw bersabda:
نِعمتانِ من نعمةِ اللهِ مَغبونٌ فيهما كثيرٌ من الناسِ الصِّحةُ والفراغُ
Artinya, "Dua nikmat dari nikmat Allah swt yang banyak manusia tertipu atasnya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR Bukhari)
Kita kerap kali terlena dengan kesehatan dan waktu luang sehingga menganggapnya selalu ada. Akibatnya adalah menunda amal dan menangguhkan kebajikan. Jamaah shalat khusuf yang dimuliakan Allah swt Dalam kehidupan kita sebagai umat manusia, sebagai sebuah bangsa, perlu juga untuk menjalankan perannya sesuai kapasitas dan kompetensi, serta profesinya. Jika masing-masing dari kita sudah keluar dari koridor peranannya, tentu fantadhiris sa'ah, tinggal tunggu tanggal main kehancurannya saja. Guru bertugas mengajar. Pelajar fokus dalam studinya. Petani menjalankan profesinya di sawah. Peternak mengurus hewan-hewannya.
Seniman senantiasa berkarya. Namun, jika ruang mereka dipersempit, tentu akan keluar dari koridornya. Guru di daerah terpencil gajinya kecil. Hasil panen dihargai murah, impor berlimpah. Hal-hal demikian itu membuat kehidupan tak lagi dalam "falak"-nya, jika mengambil istilah ilmu perbintangan, atau jalur lintasnya. Sebab, garisnya terlalu sempit untuk terus melanjutkan kehidupan. Jamaah shalat khusuf yang dimuliakan Allah swt Oleh karena itu, sudah selayaknya kita ambil peran masing-masing dengan tupoksi sendiri-sendiri. Jangan sampai lagi ada orang yang keluar dari koridor perannya. Sebab, kehidupan bisa kacau. Kita perlu menjaga keseimbangan agar hidup kita aman dan nyaman, sejalan dengan cita-cita bersama, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Semoga Allah swt memberikan petunjuk kepada kita semua, khususnya kepada para pemimpin kita, kepada para wakil-wakil kita, untuk dapat menjalankan perannya masing-masing. Dengan begitu, mudah-mudahan, kita semua menjadi bangsa yang sejahtera dan negeri kita gemah ripah loh jinawi, negara yang disebut dalam Al-Qur'an sebagai baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Amin ya Rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ.
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ.
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ.
وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Syakir NF, redaktur NU Online. Editor: Muhammad Aiz Luthfi Penulis: Muhammad Syakir NF
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-gerhana-bulan-khusuf-belajar-menjalankan-peran-dari-keteraturan-alam-1uFSf

Komentar
Posting Komentar